Kamis, 20 Maret 2025 – Bertempat di ruang sidang Pengadilan Agama Negara, telah dilaksanakan kegiatan Ramadhan yang diawali dengan sholat Zuhur berjamaah dan dilanjutkan dengan tausiyah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh aparatur Pengadilan Agama Negara sebagai bagian dari rangkaian kegiatan selama bulan Ramadhan.

Setelah sholat Zuhur berjamaah, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Silma Lathifah, S.H.. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan tentang bersyukur kepada Allah SWT adalah berterima kasih kepada Allah, lega, senang dan menyebut nikmat yang diberikan kepadanya. Di mana rasa senang, lega itu terwujud pada lisan, hati maupun perbuatan
Beliau menjelaskan tentang cara bersyukur sebagai berikut:
1. Bersyukur dengan lisan adalah nikmat itu berasal dari Allah SWT. dan tidak menyandarkan kepada makhluk atau kepada dirimu sendiri, dayamu, kekuatanmu, atau usahamu.
2. Bersyukur dengan hati adalah dengan keyakinan yang kuat dan kokoh bahwa semua nikmat, manfaat, dan kelezatan yang ada pada kita semua adalah berasal dari Allah SWT.
3. Bersyukur dengan anggota badan adalah dengan menggerakkan dan menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah bukan untuk selain-Nya.
hal-hal yang bisa menjadikan manusia tidak pandai menyukuri nikmat Allah:
1. Cinta dunia akan membuat diri kita akan selalu merasa kurang dan tidak puas pada apa yang dimiliki dan menjadikan serakah serta lupa diri, lupa untuk bersyukur dengan apa yang dimiliki.
2. Orang yang bakhil akan menahan hartanya dan enggan mendermakan hartanya.
3. Hasud merupakan cerminan rasa tidak puas terhadap apa yang telah dikaruniakan Allah, karena itu sifat hasud menjauhkan seseorang dari syukur.

Bersyukur itu tidak harus menunggu nikmat yang ‘ruaarr biasa’ Apapun yang kita miliki, sekecil apapun itu tetap harus dan patut untuk kita syukuri. Jadi saat ini coba tanyakanlah kepada diri kita sendiri, sudahkah kita bersyukur kepada Allah SWT hari ini? (iis)